Mahasiswa KKN PPM UGM 2016 Melakukan Penyuluhan Pembuatan Biobriket, Yang Dilakukan di Dusun Ngasem

Administrator 26 Juli 2016 09:58:55 WIB

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyalaapi. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa

Kamis, 21 Juli 2016 lalu, tim KKN PPM UGM 2016 kembali melakukan penyuluhan pembuatan biobriket yang dilakukan di dusun Ngasem. Acara ini dilandasi oleh mayoritas masyarakat yang masih menggunakan tungku meskipun telah memiliki kompor gas, serta banyaknya sampah organik yang tersedia. Biobriket merupakan bahan bakar alternatif yang dapat dibuat menggunakan hampir semua sampah organik. Dengan mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani, maka Desa Tileng memiliki potensi untuk mengembangkan bahan bakar ini. Tim KKN PPM UGM 2016 telah memberikan sample biobriket yang terbuat dari batok kelapa dan bonggol jagung. Untuk membuatnya, beberapa tahap yang harus dilakukan adalah pengarangan, penghalusan, pencampuran dengan zat perekat, pencetakan, serta pengeringan. Proses pengarangan dilakukan menggunakan drum bekas, dengan cara yang berbeda untuk setiap bahan baku biobriket yang digunakan. Selanjutnya, bahan baku yang telah menjadi arang dihaluskan hingga menjadi bubuk tepung. Bubuk tepung tersebut kemudian dicampur dengan zat perekat (tepung tapioka). Campuran keduanya dicetak menggunakan bambu atau pipa paralon, selanjutnya dikeringkan selama maksimal 3 hari, bergantung pada intensitas matahari saat proses berlangsung. Masyarakat terlihat antusias dengan adanya penyuluhan ini. Terlebih, saat masyarakat mengetahui mengenai kelebihan-kelebihan biobriket, seperti daya nyala biobriket yang lebih lama, energi kalornya lebih besar daripada kayu bakar sehingga masakan yang dimasak menggunakan biobriket akan lebih cepat matang, serta lebih stabil. Namun, meskipun dapat dibuat menggunakan bahan baku yang berasal dari hampir semua sampah organik, bahan baku yang baik untuk diolah menjadi biobriket adalah batok kelapa, karena memiliki energi kalor yang terbesar, berdasarkan kandungan karbon dan selulosanya. (Dyna/UGM)
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar